Selasa, 23 Desember 2014

Summer Breeze by Catherine Anderson

Judul                        : Summer Breeze
Sub Judul                 : Pesona Sang Koboi
Penulis                     : Catherine Anderson
Penerjemah              : Yolanda Oktavia
Penyunting               : Yohanes Widjaja
Penerbit                   : Dastan Books
Bulan terbit               : Juni 2013
ISBN                       : 978-602-247-105-4

Status                       : Punya
Tipe buku                 : Mass Market Paperback






Sinopsis:
Sejak pembantaian brutal yang menewaskan seluruh keluarganya, Rachel tidak pernah keluar rumah dan mengasingkan diri dari dunia luar selama lima tahun. Ia tidak pernah mengundang siapa pun ke dalam rumahnya - apalagi ke dalam hatinya. Namun tiba-tiba ada seorang koboi tampan yang mengusik perlindungan dan ketenangannya.

Joseph Paxton terpaksa menerima tugas untuk tinggal di peternakan Hollister demi melindungi Rachel, meskipun jelas-jelas wanita itu tidak menginginkannya. Namun, begitu melihat Rachel untuk pertama kalinya, Joseph langsung terpikat dengan kecantikan, kecerdasan, dan semangat gadis itu yang membara. Joseph pun bertekad untuk melakukan apa saja guna melindungi sekaligus meruntuhkan dinding kokoh yang dibangun Rachel. Sementara itu, meskipun pada awalnyagelisah dan ketakutan dengan kehadiran Joseph, namun Rachel tidak bisa memungkiri kalau ia pun mulai merasa senang dengan keberadaan pria itu.

Akan tetapi, sanggupkah Joseph menembus dinding pertahanan Rachel dan memenangi hati gadis itu? Bisakah Joseph menyembuhkan trauma yang dialami Rachel? Dan apakah Rachel bersedia mempertaruhkan keselamatannya demi bersama dengan Joseph?

Review:
Pada usia 17 tahun, Rachel Hollister mengalami peristiwa tragis, kedua orang tuanya, adik-adiknya dan anjingnya ditembak secara brutal oleh orang tak dikenal saat sedang berpiknik di alam terbuka. Sejak saat itu, Rachel mengalami trauma bila berada di ruang terbuka. Ia mengurung diri di dapur rumahnya. Seluruh kebutuhannya di penuhi oleh satu-satunya pekerja ayahnya, yang tersisa, Darby. Selama lima tahun misteri pembunuhan itu tak terkuak hingga, suatu hari Joseph Paxton mendapati Darby mendatanginya dalam keadaan tertembak. Darby meminta Joseph agar menjaga Rachel. Ia curiga penembakan atas dirinya ada hubungannya dengan peristiwa lima tahun yang lalu.

Bukan hal yang mudah bagi Joseph untuk menemui Rachel, apalagi mendapatkan kepercayaannya. Pertama-tama, Rachel benar-benar mengurung dirinya di dapurnya. Tak ada jalan masuk. Semua jendela dan pintu ditutup rapat dari luar dan dalam. Kedua ketika Joseph berhasil masuk, ia mesti menghadapi serbuan peluru dari senapan Rachel. Akibatnya sebuah lubang menganga tercipta di pintu dalam menuju ke dapur. Joseph tak menyangka, Rachel yang dikiranya seperti orang gila, malah terlihat seperti bidadari yang ketakutan.

Di sisi lain, Rachel benar-benar kalut ketika dua orang pria mendatangi rumahnya, mengabarkan kalau Darby-nya ditembak orang. Lalu pria itu memberitahunya kalau Darby mengirimnya ke rumahnya untuk menjaganya sampai laki-laki tua itu pulih. Ia tidak mau percaya, tapi ia tak berdaya menghadapi situasinya sekarang. Perlahan-lahan ia mulai belajar untuk mempercayai Joseph. Dan ketika Joseph "mengirimi"nya seorang teman lama, dan "belajar" mengundang seorang tamu, meski itu hanyalah adik Joseph, ia mulai makin percaya bahwa ia bisa menerima orang lain dalam bentengnya.

Aku tidak tahu bagaimana membahas unsur cerita dalam novel ini. Ini adalah novel karya CA yang pertama kali kubaca. CA dikenal sebagai penulis yang menampilkan tokoh heroine yang memiliki latar belakang yang menderita, sementara tokoh hero-nya merupakan a dream man. Joseph sangat lembut dan penyabar, serta berusaha menciptakan kenyamanan-kenyamanan pada Rachel. Ia ciptakan surga di balik dinding perlindungan Rachel. Joseph dibantu para tetangga membangunkan benteng yang kokoh untuk wanita itu. Bahkan Joseph yang prihatin dengan tidak adanya sinar matahari dalam kehidupan Rachel, berhasil menciptakan taman di balik tembok bagi wanita itu. What a dream!!

Yaah.... setelah hidup lima tahun dalam kesepian, percaya bahwa tidak ada yang memedulikannya lagi selain Darby, tiba-tiba saja para tetangga Rachel berbondong-bondong memberikan perhatian. Helloooo lima tahun kemarin kemana aja yaaaa?

Menurutku prinsip Joseph itu aneh, dia enggan menikah karena tidak mau terikat. Dalam pandangannya menikah berarti kerepotan. Tidakkah dia melihat contoh pria bahagia karena menikah dalam diri kakaknya? Kenapa dia menghinakan dirinya dengan bersenang-senang dengan pelacur. Menikmati sesuatu bekas "pakai" orang  lain? Yaaah memang begitulah resiko kalo membaca novel romance luar, selalu ada bagian para pria yang sudah "melanglang" kemana-mana, sementara para wanitanya sesuci bayi, heheheh.

Konflik-konflik dalam cerita relatif datar. Tapi teka-teki siapa penembak misterius itu lumayan tak bisa ditebak walaupun masuk akal setelah dijelaskan oleh penulisnya. Well, untuk yang menyukai cerita yang lembut dan santai, novel ini bisa jadi pilihan. Tiga bintang untuk Rachel dan Joseph.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar