Senin, 30 Maret 2015

A Matter of Temptation by Lorraine Heath

Judul                         : A Matter of Temptation
Penulis                      : Lorraine Heath
Genre                        : Historical Romance
Tipe                           : e-book







Sinopsis:

For years, Robert Hawthorne, the Duke of Killingsworth, was kept a prisoner by his scheming twin brother. A daring escape turns the tables and restores his birthright to him, without anyone the wiser. He can finally enjoy everything that was stolen from him. But on his first day of freedom Robert must take in wedlock a woman he has never met . . . and keep his distance to prevent her from learning the truth of his identity, until he can determine how to prove he is the rightful duke.

Victoria Lambert knows she must marry Robert--after all, as her mother always reminds her, he is the catch of the season and she'll become a duchess! True, she does not love him, but it is her duty to marry well. But a much-altered Robert stands beside her on their wedding day . . . a man somehow more considerate and charming than ever before . . . and so sensuously alluring that Torie is determined to be a temptation her husband can't resist!



Review:

Selama bertahun-tahun, Robert Hawthorne, Duke of the Killingworth yang asli dijebloskan ke dalam penjara oleh adik kembarnya sendiri. John sang kembaran kemudian menyaru menjadi dirinya selama bertahun-tahun itu pula. Hingga kemudian suatu saat dalam kunjungan John ke penjara tempatnya di tahan, Robert berhasil membalikkan keadaan dan dapat kembali ke rumahnya. Tapi alangkah terkejutnya ia, ketika mendapati di hari petama kebebasannya, ia telah dijadwalkan menikah. Ia tidak tahu apakah pernikahan ini didasarkan pada pribadi adiknya atau pada gelar yang disandang olehnya. Robert memutuskan untuk mengikuti permainan. Ia menikahi gadis yang namanya saja baru diketahuinya saat upacara pernikahan. Ya iyalah dia kan nggak bisa tanya sama orang lain "omong-omong pengantinku namanya siapa ya?" bisa-bisa rahasianya terungkap. Benar-benar ironis ya ia harus berpura-pura menjadi dirinya sendiri tapi versi John.

Bisa dibayangkan bagaimana bingungnya perasaan Robert sementara ia harus berpura-pura segala sesuatunya berjalan normal. Ia tidak tahu atau samar-samar mengingat nama pendamping pengantin prianya. Ia bahkan tidak tahu mesti bagaimana ia memanggil nama mempelainya sendiri, apakah Victoria? atau Vic? Ia tidak tahu apakah Victoria mencintai John.

Di sisi lainTorie merasakan ada yang berbeda pada diri calon suaminya, tapi mungkin laki-laki itu hanya merasa gugup pada hari pernikahannya sendiri. Tapi Robert seperti terus menjaga jarak, ia seperti berusaha menjauh dari Torie, walaupun pandangan matanya tidak bisa menyembunyikan gairahnya pada Torie. Robert bergelut dengan pikiran, pertanyaan dan kecemasannya sendiri.

Sepanjang membaca novel ini, LH terus menggambarkan pertarungan batin Robert, bagaimana ia harus bertindak, bagaimana ia harus menghadapi Torie tanpa menimbulkan kecurigaan pada istrinya, menjawab pertanyaan2nya. Lumayan membosankan karena alurnya lambat. Tapi bagaimanapun Robert ini berusaha menjaga jarak ia tidak bisa menghindari "undangan" Torie untuk kissing, dan reaksinya tentu saja seperti harapan kita, para pembaca hehehe.

LH menggambarkan Robert sebagai pria dengan sifat baik yang berlimpah. Ia menahan diri untuk tidak langsung "menerkam" Victoria walaupun ia berhak untuk itu, ya ampun ia bahkan berniat mengembalikan Victoria pada John dalam keadaan utuh jika masalahnya telah diselesaikan. walau menurutku agak aneh bagaimana seorang yang masih perjaka ting ting (have i told you if the hero is still pure just like the heroine? yes he is hehehe) begitu mahir dan disiplin melakukan itu dengan istrinya. Robert juga bersikap baik dan "ngemong" pada Richard anak sahabat. Yeah he is very adorable man. Sebaliknya John, sebagai adik kembar Robert digambarkan menjadi saudara yang jahat karena tega-teganya menjebloskan kakaknya sendiri ke penjara tanpa alasan. Hmmmm benar-benar seperti yin dan yang .

LH sepertinya kurang mengupas masalah kenapa John bisa bersikap seperti itu. Tapi mungkin pendapat kalian berbeda denganku, soalnya takut juga jadi spoiler sih. Gak asyik kan? LH menulis ini juga berdasarkan fakta berdirinya penjara Pentontvile yang dimaksudkan bagi narapidana untuk di buang ke Australia setelah menjalani masa tinggal 18 bulan di penjara. Di penjara ini semua penghuninya setiap keluar dari selnya juga diharuskan mengenakan penutup wajah. Sehingga sesama penghuninya tidak bisa saling berinteraksi. Kebayang kan bagaimana bingungnya Robert ketika ia terbangun setelah perayaan ulang tahunnya ke 18 mendapati dirinya berada di penjara. Ia sempat mengira ada seseorang bermaksud jahat padanya dan John. Tapi seiring bertambahanya waktu ia sadar kalau ia dijebak oleh John.

Kesimpulannya aku suka dengan novel ini karena emang romantis habis, suka banget sama mas Robert-nya. Adegan ehem-ehemnya juga lumayan. Poin untuk novel ini 4 dari 5.


Kamis, 05 Maret 2015

A Duke of Her Own by Lorraine Heath


Judul                      : A Duke of Her Own
Penulis                    : Lorraine Heath
Genre                      : Historical Romance
Seri                         : Rogues and Roses #1
Tipe buku               : e-book

Sinopsis:

Lady Louisa longs to marry for passion and love -- but will she find happiness in the arms of the duke?

Lady Louisa Wentworth knows she will never marry well--her family's impoverished estate has ensured as much. Resigned to spinsterhood, the proud beauty has agreed to chaperone a young American heiress who seeks a titled husband through the turbulent waters of London society.

The dashing Duke of Hawkhurst must marry wealth for the sake of his family. This well-heeled young American, Miss Jenny Rose, would do quite nicely. But the girl's infuriating chaperone seems determined to keep them apart. And worse still, Hawk finds himself far more attracted to the intoxicating Lady Louisa than to her innocent charge!

A romantic subterfuge is called for--as desperate Hawk plots to draw the heiress into a compromising position, making marriage a necessity. But when it's lovely Louisa instead who falls into his sensuous web, this game of hearts takes a passionate and most unexpected turn...

sudah diterbitin sama dastan books

Review:
Entah apa yang ada dipikiran kaum bangsawan Inggris. Mereka jelas mempunyai nenek moyang yang mengagumkan sehingga terdapat gelar Duke, Marquess, Earl, dsb yang diberikan oleh raja/ratu bagi mereka yang punya jasa pada kerajaan. Sayangnya jalan pikiran anak keturunannya jelas tidak sehebat pendahulunya. Mereka membanggakan gelar yang diwarisi mereka, tapi sayang otak mereka tak lebih besar dari otak semut. Bayangkan! dengan kekayaan berlimpah, kesempatan mendapat pendidikan yang lebih baik mereka sia-siakan. Mereka habiskan waktu mereka dengan berjudi, main wanita, dan minum. Tak heran begitu menyadari kekayaan mereka mulai menipis, mereka mulai sibuk mencari wanita dari keluarga kaya dengan mas kawin yang besar untuk mereka jadikan istri.

Louisa, adik dari seorang earl miskin, menyadari kesempatannya mendapatkan suami mulai menjauh. Di usianya yang tidak lagi muda, 27, dan ketiadaan mas kawin, membuat peluangnya makin sempit. Akhirnya daripada berpangku tangan menunggu takdir, Louisa mengirim lamaran kerja sebagai chaperon - pendamping bagi gadis-gadis dari keluarga kaya Amerika. Walaupun sempat ditentang kakaknya, akhirnya kakaknya melihat itu sebagai kesempatan untuk mendapatkan istri dengan mas kawin yang besar. Dua sahabatnya Duke of Hawkhurst dan Marquess Falcoridge juga ikut mengajukan diri pada Louisa. Tentu saja gadis itu menolak, ia beralasan kakak dan dua sahabatnya bukanlah pria yang baik. Ia merasa mempunyai tanggung jawab yang besar dengan siapa gadis-gadis asuhannya kelak akan mendapatkan suami.

Kesempatan mendapatkan gadis Amerika itu lebih besar bagi Duke of Hawkhurst, karena ibu dari gadis Amerika itu mengharapkan anaknya berjodoh dengan Duke. Walau begitu Jenny sang anak gadis pertama belum menginginkan mendapat jodoh pada Season itu. Sehingga terpaksa, Hawk memasang jebakan bagi Jenny, sayangnya targetnya lolos. Justru Louisa-lah yang masuk dalam perangkapnya. Tertangkap basah dalam keadaan yang (sungguh) memalukan, Hawk tidak dapat mengelak dari tanggung jawabnya untuk menikahi Louisa.

Ternyata Hawk punya latar belakang bagi alasannya untuk mendapatkan gadis kaya. Ia mempunyai adik tidak sah yang ingin segera ditampilkannya di Season. Hawk sangat menyayangi adik yang tidak diketahui siapa ayah adiknya sebenarnya. Tapi dengan ketiadaan uang, ia tidak dapat membawa adiknya ke pasar jodoh tanpa mas kawin yang besar.

Aku lihat di sini heroin-nya udah berpikiran maju. Ia tak mau lagi memikirkan gengsi, ia bahkan menikmati kebebasannya setelah menjadi pendamping. Sementara sang hero malah masih berpikiran kaku dan sempit. Ia merasa seorang bergelar duke seperti dirinya sungguh tidak pantas untuk bekerja, mencari nafkah....haduuuh trus ngapain dong??? gemes banget deh. Gak malu apa, makan harta istrinya, bersenang-senang dengan harta istrinya??? Sebenarnya bingung juga dengan Hawk ini ya. Di satu sisi dia itu miskin, hartanya udah mau habis tapi kok ya sempet2nya berjudi, minum2an keras, kan daripada minum kayak gitu an yang jelas mahal mending minum air putih hehehe... Tapi Hawk ini juga sangat sayang sama ibu dan adiknya, ini jelas nambah poin buat dia. Ia juga nggak peduli dengan pakaiannya yang udah old fashioned tapi jelas ia memikirkan untuk terus berusaha membayar balkon di teater tempat ibunya biasa menonton pertunjukkan selama bertahun-tahun. Padahal ibunya sudah sejak lama tidak mau lagi mengunjungi London. Oh ya, pas Hawk membujuk Louisa agar mau menikah dengannya, Hawk sampai berlutut di depan Louisa lho. So sweet.... :)


Oke secara keseluruhan ceritanya cukup menarik. Oh ya jangan tanya seberapa hot adegan di sini ya, soalnya aku lebih suka fokus ke bagian yang manis dan menghangatkan hati. Dan jelas di sini banyak ditemukan hal-hal seperti itu. 3,5 dari 5 bintang untuk kisahnya.

Minggu, 01 Maret 2015

Until You by Judith McNaught

Judul                                 : Until You 
Penulis                              : Judith McNaught
Genre                                : Historical Romance
Seri                                   : Seri Westmoreland ke 3
Tipe buku                         : e-book

Sinopsis:
A sequel to "Whitney, My Love", which won the "Romantic Times" Award for Best New Historical Novel. Sheridan Bromleigh is on her way from America, chaperoning the spoil heiress Charise Lancaster, who is to marry Lord Burleton. But pea-brained Charise elopes with a man she meets on board ship.

Review: 
Stephen Westmoreland tidak sengaja membunuh Lord Burleton dalam sebuah kecelakaan kereta kuda. Dari pelayannya ia tahu, kalau Burleton akan menikah dengan pewaris dari Amerika yang akan segera turun dari kapal. Merasa bertanggung jawab, Stephen berinisiatif menjemput sang calon pengantin Amerika di pelabuhan.

Sheridan Bromleigh, tidak bisa berbuat apa-apa selain turun dari kapal dan menemui sang calon mempelai pria ketika gadis yang didampinginya, Charise Lancaster, malah kabur dan kawin lari dengan laki-laki yang baru dikenalnya di kapal.

Kesalahpahaman terjadi, sayangnya ketika Sheridan bermaksud memberitahu kejadian yang sebenarnya, sesuatu menimpa kepalanya. Ketika sadar ia sudah di bawa kerumah Stephen dan mengalami amnesia. Stephen tak sampai hati meluruskan kesalahpahaman itu. Apalagi ketika ia mendapat kabar bahwa ayah "tunangannya" telah meninggal dunia. Lagipula ia menyukai kebersamaannya dengan gadis itu. Ketika kabar pertunangan mereka dimuat dalam surat kabar, Charise Lancaster yang sebenarnya segera menemui Sheridan. Rupanya kehadiran wajah lama mampu mengetuk ingatannya. Sheridan bimbang, ia takut dituduh telah menipu Stephen dan memilih kabur tepat di hari pernikahan mereka. Stephen yang telah mengetahui kebenarannya tetap berniat menikahi Sheridan. Namun ketika gadis itu tak kunjung kembali ke rumahnya dan malah mendengar kabar kalau Sherri malah lari menemui Nicki DuVille, saingannya,tak ada yang bisa diperbuat Stephen selain berusaha melupakan gadis itu.

Beberapa bagian dari cerita ini mempunyai kemiripan dengan cerita Whitney, My Love. Membuatku nyaris bertanya-tanya kenapa JM begitu tidak kreatif dalam menciptakan adegan ya? Misal ketika Whitney membuat pesta ultah anaknya sebagai tabir dari rencananya mempertemukan kembali Sheridan dan Stephen. Duh, kenapa sih Stephen mesti bawa-bawa 2 perempuan gaje bersamanya ke kediaman Westmoreland. Hampir mirip dengan ketika Whitney berusaha menemui Clayton untuk mendapatkan cintanya kembali dan Clayton malah membawa pulang calon tunangannya. Adalagi pas adegan mandi, sebagaimana Clayton pada Whitney, Stephen juga masuk ke kamar istrinya diam-diam selagi Sheridan sedang mandi.

Waktu aku amati covernya, terus terang aku langsung ilfil. Sosok Sherry yang cantik, polos dan penuh semangat kenapa digambarkan berwajah setengah pria ya? 

Overall, ceritanya tetep oke kok dan aku suka adegan pas Sherri duduk di balkon bersama Stephen. Apa yang dilakukan mereka berdua sebenarnya sederhana tapi bener2 menghangatkan hati. 3,5 dari 5 bintang untuk mereka berdua.