Rabu, 11 Mei 2016

Ruthless (The House of Rohan #1)

Judul          : Ruthless (The House of Rohan #1)
Sub Judul   : Sang Penawan Hati
Penulis       : Anne Stuart
Penerjemah: Rosi Simamora
Penerbit      : PT. Gramedia Pustaka Utama
Halaman     : 472 hal.
ISBN           : 978-979-22-9580-1
Status          : pinjam i-jak





Sinopsis:

Ada desas-desus bahwa di balik tembok Heavenly Host berlangsung kegiatan-kegiatan yang kelam. Karena itu jika bukan demi menjemput sang ibu yang memfoya-foyakan uang keluarga, Elinor Harriman tak akan mungkin bertandang ke sana. Dugaan Elinor benar, Heavenly Host bahkan lebih mengejutkan daripada impian terliarnya sekalipun. Dan puncak segala pesona adalah sang tuan rumah, Viscount Rohan yang misterius.

Tidak seperti wanita-wanita yang selama ini memuja Rohan, Elinor berlian yang belum terasah. Wanita ini kuat dan mandiri, namun sekaligus menyimpan isi rapuh yang mengusik rasa penasaran Rohan. Terlebih saat wanita itu bertekad menjauhinya, Rohan malah semakin berkeras mendekati. Dan ketika kebakaran merenggut sedikit harta yang keluarga Elinor miliki, Rohan-lah yang pertama mengulurkan bantuan, dengan syarat tak terucap…

Review: 
Benar-benar mengherankan. Dengan tokoh pria yang sedemikian bejat karena dia rutin menyelenggarakan pesta dimana kegiatan tak bermoral diadakan. Judi, perzinahan, hubungan sesama jenis menjadi pemandangan yang biasa di sana. Anehnya aku tidak merasa sebal maupun jijik sama Lord Rohan sebagaimana biasanya aku merasa demikian pada tokoh pria di novel lain. 

Sementara Ellinor Harriman, tokoh wanita yang kuat dan tangguh. Dia pernah mengalami dijual oleh ibunya hanya untuk melindungi adiknya yang jauh lebih cantik dari dirinya. Hidup dalam kemiskinan bersama adik dan 2 pelayannya dan ibu yang gila. Suatu hari ibunya berhasil menyelinap pergi ke pesta gila Lord Rohan sehingga Ellinor terpaksa menyusulnya. Di sanalah ia bertemu dengan si Raja Neraka. 

Aku suka sekali dengan tulisan Anne Stuart ini, dialog2 antara kedua tokoh utama begitu sarat humor dan terasa segar dan cerdas. Walaupun Ellinor begitu ketus dan Rohan begitu santai dan suka menggoda. Tapi aku gak merasa kesal pada sikap Ellinor. Aku salut pada sikapnya yang berusaha kuat dan tabah menghadapi godaan Rohan, pada sikapnya yang terkesan tidak serius tapi penuh perhatian. Aku salut pada ketabahannya menghadapi hidupnya yang begitu miskin, pada hidupnya yang kehilangan warisannya.

Rohan sendiri walau ada alasan-alasan kenapa dia sampai begitu 'sesat', aku tetap tidak mengerti kenapa dia sampai sebegitu getolnya dengan pesta tak bermoralnya. Hanya saja perhatian yang walau enggan diberikannya pada Ellinor tetap terasa menyenangkan karena membuka sedikit pengetahuan bahwa dia masih memiliki kebaikan dalam dirinya.

Akhirnya cuma satu kata untuk novel ini, 5/5 star dan recommended. Terjemahannya juga oke karena kalau Gramedia sih emang selalu bagus dan enak dibaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar