Rabu, 21 Januari 2015

Whitney, My Love

Judul            : Whitney, My Love
Sub judul     : Whitney, Cintaku
Penulis         : Judith McNaught
Penerjemah  : Iingliana
Penyunting   : -
Penerbit        : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan         : April, 2011
Halaman       : 792
ISBN             : 978-979-22-6964-2

Status            : Punya
Tipe buku      : Mass Market Paperback





Sinopsis:
Whitney Allison Stone bersedia dikirim ayahnya ke Paris untuk mempelajari tata krama demi menaklukkan hati Paul Sevarin, dan menunjukkan pada masyarakat pedesaan Inggris bahwa dirinya bisa bersikap layaknya wanita terhormat.

Kini Whitney kembali ke Inggris sebagai "kembang kota Paris" dan siap memenangkan hati Paul. Tetapi, alih-alih menikah dengan Paul, Whitney justru mendapati ayahnya yang jatuh miskin  menjualnya pada Clayton Westmoreland, duke of claymore. Padahal Whitney setengah mati membenci gelar duke.
Namun seiring berlalunya waktu, Whitney sadar, hanya Clayton-lah yang menghargai kecerdasan Whitney. Hanya Clayton-lah yang menerima ketidakmampuan Whitney bermain piano, menyulam, dan bernyanyi seperti yang biasa dilakukan para gadis terhormat masa itu. Dan ketika Clayton memutuskan "kontrak" pertunangan dengannya, Whitney sadar hati Clayton-lah yang harus ia menangkan.

Review:
Ini adalah buku Judith kedua yang aku baca, dan kesanku adalah begitu sang hero berhasil mendapatkan wanitanya, ia seperti mudah sekali berprasangka buruk, suka mengambil kesimpulan sendiri tanpa mau meminta penjelasan dahulu padahal ia sudah kenal karakter kekasihnya itu seperti apa. Dan selalu melakukan kesalahan dua kali. Haduuuuh....

Cerita bermula dari Whitney remaja yang tergila-gila pada Paul Sevarin yang usianya sudah menginjak dewasa. Upayanya demi mendaptkan perhatian pria itu membuat pujaan hatinya merasa tidak nyaman. bahkan perilakunya selalu mendatangkan amarah bagi Martin Stone, sang ayah. Hingga kemudian Lady Gilbert, adik ibunya membawanya ke Perancis yang akan mengubahnya untuk berperilaku layaknya seorang lady. Kasih sayang yang diberikan bibi dan pamannya berhasil menjinakkan perilaku liar Whitney. Debut pertama Whitney di Paris berhasil dengan gemilang. Banyak pria kota Paris yang berlomba-lomba mendekatinya. Hingga suatu saat di sebuah pesta topeng, seorang pria bertopeng mengajaknya berdansa.

Tak lama kemudian ayahnya memanggil Whitney pulang yang disambut Whitney dengan senang. Walaupun begitu hatinya merasa cemas jikalau Paul telah menikah. dalam kepulangannya, Lady Gilbert bersedia menemaninya pulang dan mendampinginya sampai Whitney merasa terbiasa kembali di kampung halamannya.

Sekembalinya di Inggris, Whitney mendapati seorang tetangga baru Mr. Clayton Westland yang diluar kemauannya menarik hatinya. Walaupun demikian, Whitney tetap bertekad untuk mendapatkan pinangan dari Paul. Hatinya benar-benar bahagia ketika Paul akhirnya meminangnya secara pribadi. Ketika kabar itu disampaikan pada ayahnya, alangkah terkejutnya ia karena Martin memberitahunya kalau ia sudah ditunangkan dengan Clayton Westmoreland, Duke of Claymore, yang tak lain adalah Mr. Clayton Westland yang menyamar. Martin terlilit utang yang sangat besar dan Clayton memberinya uang dengan syarat meminta Whitney sebagai tunangannya. Hati Whitney terbelah, ia menyukai Clayton dan ia juga tak mau ayahnya menanggung penderitaan jika ia menolak tapi ia juga ingin menikah dengan Paul. Ia merencanakan untuk kawin lari dengan Paul. Sayangnya Paul menolaknya. Ia mengharapkan mahar Whitney yang besar. Patah hatiWhitney segera menyusul Clayton ke London untuk mencegah laki-laki itu mendengar gosip yang sudah beredar di desa.
Sayangnya Clayton justru sedang menyusul ke desa dan mendengar gosip pertunangan Whitney dan Paul dari orang desa. Dengan penuh amarah, Clayton kembali ke London dan lagi-lagi mendengar fitnahan dari musuh semasa kecil Whitney. Ia berniat membawa Whitney untuk kawin lari ke Skotlandia, sebelum itu Clayton membawa Whitney ke rumah pedesaannya. Ia mengira Whitney sungguh wanita murahan dan memperkosa gadis itu. Penyesalan selalu datang terlambat, ia baru menyadari kalau kekasihnya masih sesuci bayi. Clayton merasa bersalah dan memutuskan untuk melepaskan Whitney dari "kontrak" pertunangannya sekaligus membebaskan Martin dari kewajiban membayar kembali hutangnya.
Keputusan ada di tangan Whitney, apakah ia mau menerima begitu saja pemutusan itu atau berjuang untuk mendapatkan cinta Clayton kembali.

Fiuhhhh, tebel banget bukunya, hampir 800 halaman. Alurnya mengalir lancar dan seperti biasa, Judith bolak balik menaik-turunkan emosi pembacanya. Dilihat dari sisi jeleknya aku tidak bisa menyelesaikan novel ini meski dikebut samapai pagi!!! Pokoknya dibikin terus menerus penasaran. Selalu saja "What next?" Acungin jempol 4 dah buat Judith yang sudah memaksa pembacanya untuk terus menerus merasa penasaran hehehe. Rupanya novel ini mendapat tambahan dan pembaharuan, karena di bagian akhir diceritakan sedikit kisah Stephen, adik Clayton. Si Stephen ini punya andil besar dalam menyatukan kembali Whitney dan Clayton. Kalo menurut aku sih karena dibaurkan seperti itu malah bagian akhir kisah Whitney-Clayton jadi enggak asyik. Karena seolah tokoh utamanya jadi berpindah ke Stephen. Tapi mungkin juga karena Stephen akan dibuatkan ceritanya sendiri, hmmm jadi penasaran

Karakter Whitney disini menyenangkan, cerdas, berani, dan sempat sedikit plin plan. Ngakunya cinta sama Paul tapi malah bolak-balik ciuman sama Clayton. ya sudahlah, lha wong hero-nya itu emang Clayton kok, hehehe.

Sementara Clayton sendiri, yang menurutku sangat luar biasa usahanya untuk mendapatkan Whitney, sampai dibela-belain mengeluarkan uang yang sangat banyak demi memastikan Whitney menjadi tunangannya, bahkan rela memendam amarahnya melihat Whitney bermesra-mesraan dengan Paul. Tapi yang nyebelinnya setelah mendapatkan Whitney, dia mau aja terhasut omongannya musuhnya Whitney hingga tega menculik dan memperkosa kekasihnya itu. Pendeknya pas lagi baik, sayangnya luar biasa, pas lagi murka, kejemnya nggak ketulungan. Tambahan lagi, Clayton ini kayak yang pasang standar ganda yah? Sementara ia menginginkan Whitney setia dan suci seratus persen ia sendiri malah sibuk berganti-ganti wanita pas hubungannya dengan Whitney sedang renggang. Ih jijay banget sih!

Jadi meskipun banyak adegan yang bagus-bagus, kadang juga memancing tawa, dengan terpaksa aku kasih 3 dari 5 bintang aja. Sory ya Clayton, habis kamu ngeselin banget sih!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar